Adapun fungsi dari v- belt itu sendiri adalah untuk meneruskan putaran mesin ke roda belakang sehingga sepeda motor dapat melaju. Fungsi v-belt ini sama dengan drive chain (rantai) pada sepeda motor berjenis sport dan berjenis cub (bebek).
Mengingat v-belt ini fungsinya cukup pital sehingga dianjurkan untuk melakukan penggantian secara berkala. Biasanya penggantian v-belt dilakukan ketika sepeda motor sudah berjalan mencapai 24.000 kilometer. Disetiap 24.000 kilometer inilah v-belt harus diganti.
ADVERTISING
inRead invented by Teads
Sudah berapakah jumlah kilometer sepeda motor milik teman-teman semua? Apakah sudah 24000 KM, 48000 KM, 72000 KM atau sudah dimulai dari angka nol lagi? Ayo... coba ditengok lagi angka kilometernya.
Dulu saya sendiri pernah abai dalam penggantian sparepart yang satu ini ketika sudah tiba waktu penggantiannya. Alasan yang pertama, sepeda motor masih bisa melaju dan alasan yang kedua, nanti saja lah kalau sudah rusak. Sungguh ini benar-benar alasan bodoh yang pernah saya miliki.
Tekadang kalau diingat-ingat kembali, saya tidak habis pikir kenapa musti menunggu rusak. Bukankah ketika rusak biaya perbaikan menjadi semakin bengkak. Misalnya v-belt yang rusak. Saya menafsirkan kata rusak yaitu kondisi v-belt putus.
Satu tahun yang lalu saya mengalami v-belt putus. Saat itu sepeda motor sedang berjalan, tiba-tiba sepeda motor saya tidak bisa melaju kembali ketika ditarik handle gasnya. Hal yang paling mengejutkan lagi sewaktu bagian CVT (Continuos Variable Transmision) dibongkar.
Mak tratap... Saya terkejut melihatnya. Yang saya alami, selain drive belt itu putus ada komponen yang beranama face comp (mangkuk roller) jadi berbaret atau lecet akibat v-belt yang melilit di face comp. Ditambah lagi bagian dalam face comp atau tempat meluncurnya roller pun ikut haus karena roller yang sudah berbentuk agak kotak akibat lewat dari usia pemakaian.
Mengingat v-belt ini fungsinya cukup pital sehingga dianjurkan untuk melakukan penggantian secara berkala. Biasanya penggantian v-belt dilakukan ketika sepeda motor sudah berjalan mencapai 24.000 kilometer. Disetiap 24.000 kilometer inilah v-belt harus diganti.
ADVERTISING
inRead invented by Teads
Sudah berapakah jumlah kilometer sepeda motor milik teman-teman semua? Apakah sudah 24000 KM, 48000 KM, 72000 KM atau sudah dimulai dari angka nol lagi? Ayo... coba ditengok lagi angka kilometernya.
Dulu saya sendiri pernah abai dalam penggantian sparepart yang satu ini ketika sudah tiba waktu penggantiannya. Alasan yang pertama, sepeda motor masih bisa melaju dan alasan yang kedua, nanti saja lah kalau sudah rusak. Sungguh ini benar-benar alasan bodoh yang pernah saya miliki.
Tekadang kalau diingat-ingat kembali, saya tidak habis pikir kenapa musti menunggu rusak. Bukankah ketika rusak biaya perbaikan menjadi semakin bengkak. Misalnya v-belt yang rusak. Saya menafsirkan kata rusak yaitu kondisi v-belt putus.
Satu tahun yang lalu saya mengalami v-belt putus. Saat itu sepeda motor sedang berjalan, tiba-tiba sepeda motor saya tidak bisa melaju kembali ketika ditarik handle gasnya. Hal yang paling mengejutkan lagi sewaktu bagian CVT (Continuos Variable Transmision) dibongkar.
Mak tratap... Saya terkejut melihatnya. Yang saya alami, selain drive belt itu putus ada komponen yang beranama face comp (mangkuk roller) jadi berbaret atau lecet akibat v-belt yang melilit di face comp. Ditambah lagi bagian dalam face comp atau tempat meluncurnya roller pun ikut haus karena roller yang sudah berbentuk agak kotak akibat lewat dari usia pemakaian.
Komentar
Posting Komentar